Rabu, 05 Desember 2012

PENGELOLAAN ARSITEKTUR PERTAMANAN


PENGELOLAAN ARSITEKTUR PERTAMANAN

MENGAPA TANAMAN PERLU DIPELIHARA 

Pemeliharaan taman dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal taman dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya. 

Dengan demikian, kondisinya tetap baik atau sebisa mungkin dapat dipertahankan sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula.Sering dilupakan bahwa keberhasilan wujud keindahan taman selain ditentukan oleh kualitas rancangan dan implementasi pembangunan taman yang baik, juga dikarenakan adanya perencanaan pengelolaan dan pelaksanaan pemeliharaan taman. Hal tersebut merupakan kunci keberhasilan pembangunan taman yang asri dan lestari. Manajemen dan pelaksanaan pemeliharaan taman dapat dilakukan sendiri oleh pemilik taman tersebut, khususnya untuk taman yang relatif sederhana dan kecil, atau diserahkan kepada suatu badan/jasa pengelola taman yang saat ini mulai banyak bermunculan

Sementara untuk taman-taman umum milik pemerintah atau masyarakat, pada umumnya pemeliharaan ditangani oleh Dinas Kebersihan atau Dinas Pertamanan Kota. 

Siapapun pelaksananya, umumnya pengelola taman akan melaksanakan program pemeliharaan dalam bentuk organisasi yang berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan yang baik.

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan taman dengan persyaratan pemanfaatan areal dan fasilitas secara optimal.Di negara berkembang, seperti di Indonesia saat ini, kebersihan dan keindahan taman sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh intensif tidaknya perawatan, tetapi dipengaruhi pula oleh faktor mental kepribadian seseorang dan budaya masyarakat. Beberapa waktu lalu, bahkan hingga saat ini, di taman-taman yang berumput sering dijumpai tanda-tanda peringatan.

Peringatan itu biasanya berupa bacaan, mulai dari kalimat yang paling halus, sepertijangan injak kami,sampai kalimat yang keras dan terkesan kasar, seperti awas,dilarang menginjak rumput,yang menginjak rumput harus bayar denda 1 juta rupiah!”.

Keadaan tersebut barangkali masih sesuai saat ini karena perilaku sebagian masyarakat  sendiri masih cenderung bersifat ingin merusak atau vandalisme, tidak peduli terhadap lingkungan sekitar atau terlalu mementingkan diri sendiri dan tidak mau berupaya untuk kepentingan bersama.

Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berlingkungan serta adanya peningkatan budaya bersih dan mementingkan kebutuhan bersama maka akan memperingan atau setidaknya memperlancar pekerjaan pemeliharaan Secara umum, proses perencanaan dan pembangunan suatu taman, hendaknya dipikirkan secara holistik (menyeluruh) dan melalui tahapan-tahapan seperti pada skema di bawah ini.

Setiap tahapan tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya dan semuanya penting diperhatikan, termasuk tahap paling akhir, yaitu PENGELOLAAN yang merupakan tahapan penentu keberhasilan suatu pembangunan taman                                                                     

pupuk organik


A. pengertian pupuk organik 
pepuk merupakan bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Penggolongan pupuk biasanya  didasarkan pada sumber bahan yang digunakan,cara aplikasi, bentuk dan kandungan unsur hara.
Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibedakan menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat. pupuk cair adalah larutan yang berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. selain itu, pemberian dapat lebih merata dan kepekaan nya dapat diatur sesuai kebutuhan tanaman.
Berdasarkan sumberbahan yang digunakan pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk anorganik(kimia) dan pupuk organik. pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan mineral dan telah diubah melalui proses produksi di pabrik sehingga menjadi senyawa kimia yang muda di serap oleh tanaman.
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik seperti tumbuhan limbah rumah tangga atau makluk hidup yang telah mati. Bahan organik akan mengalami pembusukan dengan di bantu dengan mikroorganisme sehingga sifat fisik nya akan berbeda dari semula. pupuk organik merupakan pupuk majemuk yang lengkap karna mengandung lebih dari satu unsur dan mengandung unsur mikro.jika dilihat dari bentuk nya pupuk organik dapat di bedakan menjadi dua, yakni pupuk organikcair dan organik padat.
a. Pupuk organik padat. pupuk organik padat adalah pupuk yang sebagian besar berasl dari sisatanaman    kotoran hewan dan manusiayang berbentuk padat. dara bahan asal nya pupuk organik dapat dibedakan lagi menjadi pupuk kandang, humus, kompos, dan pupuk hijau. 
1. pupuk kandang ,
pupuk kandang adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari kotoran ternak, baik kotoran padat maupun campuran sisa makanan dan air kencing ternak hampir semua kotoran hewan dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk kandang. kotoran hewan seperti kambing, domba, sapi dan ayam merupakan kotoran yang paling sering digunakan untuk dijadikan pupuk kandang.  
pupuk kandang tidak hanya membantu pertumbuhan, tetapi juga dapat membantu menetralkan racun logam berat yang ada  pada tanah. selain itu pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah, membantu penyerapan hara dan mempertahankan suhu tanah.
pupuk kandang yang telah siap digunakan (telah matang) memiliki ciri dingain, tidak berbau atau berkurang remah dan wujud aslinya sudah tidak tampak. jika belum memiliki ciri tersebut pupuk kandang belum dapat digunakan. para petani biasanya menggunakan pupuk kandang dengan cara di sebar dan di kubur. Namun penggunaan yang baik adalah dengan cara di kubur cara ini dilakukan agar dapat mengurani penguapan unsur hara akibat proses kimia .
2. Pupuk hijau
pupuk hijau merupan pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman tertentu yang masih segar, lalu di benamkan kedalam tanah. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk pupuk hijau adalah daun, tangkai dan batang yang masih muda. Umum nya semua tanaman dapat dijadikan pupuk hijau, Namun jenis tanaman yang paling bagus untuk pupuk hijau adalah jenis tanaman yang akarnya bersibiosis dengan mikroorganisme pengikat nitrogen (legum). Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan bahan organik tanah dan unsur hara khususnya nitrogen(N).
3. Kompos
Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan dan limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau Fermentasi. Pada dasarnya pupuk kandan dan pupuk hijau merupakan dari bagian pupuk kompos. jenis tanaman yang sering dijadikan pupuk kompos diantaranya jerami, sekam padi, pelapa pisang, gulma, sayuran busuk, sisa tanaman jagung dan sabut kelapa.sementara itu bahan dari hewan ternak yang sering digunakan untuk kompos diantaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang dan cairan biogas.
4. Humus
Humus merupakan hasil dekomposisi tumbuhan berupa daun, akar, cabang, rantingdan bahan secara alami. Proses dekomposisi ini dipengaruhi oleh cuaca diatas permukan tanah. Antara humus dengan pupuk hijau sebenarnya memiliki kemiripan dan perbedaan nya terletak pada proses nya. Humus terbentuk secara alami dan sebagian besar terjadi di hutan. sementara itu , pupuk hijau dengan bantuan *campu tangan* manusia.
b. Pupuk cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defensiasi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mapu menyediakan hara secara cepat.
Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umum nya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. selain itu, pupuk ini memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan kepermukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman

Minggu, 22 April 2012

Perbanyakan Benih Pisang Konvensional Mematikan Titik Tumbuh dan Belahan Bonggol (BIT)


Senin, 12 Maret 2012 Sumber :  balitbu.litbang.deptan.go.id

Salah satu ukuran keberhasilan usaha agribisnis buah-buahan berawal dari benih yang berkualitas dari varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung keberhasilan usaha tani buah. Salah satu misi Balitbu Tropika yaitu menghasilkan varietas tanaman yang berkualitas yang dapat meningkatkan pendapat petani buah, Balit telah menghasilkan varietas unggul pisang yang dilepas ke masyarakat dengan nama varietas Ketan-01, Rajasiem, Kepok tanjung, Raja kinalun, dengan keunggulan dalam produksi , toleran hama penyakit utama, dan baik untuk pisang segar maupun untuk pisang olahan.

Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan selera pasar menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam era industrialisasi pertanian masa kini dan masa datang. Pada umumnya perbanyakan tanaman pisang masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat seperti menanam anakan yang yang sudah dewasa, atau anakan yang sudah besar, pada umumnya pada sistem perbanyakan ini perkembangan anakan akan stagnasi perkembangannya bahkan pada kondisi yang tanah kering dan kurang air yang akan tumbuh dan berkembang biasanya tunas samping. Pada budidaya tanaman pisang, benih dapat diperoleh dari perbanyakan belahan bonggol (Bit) dari tanaman yang sudah dipanen, dan dengan mematikan titik tumbuh, yang dihasilkan dari perbanyakan secara konvensional yang sehat, mudah dan murah. Mulai dari persiapan benih sampai tanam dilapang diperlukan waktu 2,5 – 3,0 bulan.

PEMILIHAN POHON INDUK DARI RUMPUN YANG SEHAT
Tanaman yang dipilih untuk pohon induk bisa berupa rumpun dewasa yang sudah berbuah dan menghasilkan anakan, dan yang paling utama tanaman harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit.

TEKNIK PERBANYAKAN KONVENSIONAL
Teknologi perbanyakan benih pisang umumnya menggunakan metode konvensional untuk menghasilkan tanaman baru, metode itu adalah belahan bonggol (Bit), dan mematikan titik tumbuh.


  1. Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen dari pohon yang sehat, kemudian dibelah akan kelihatan warnanya putih dan tidak berbau busuk, tidak ada bekas penggerek bonggol, dan bersihkan dari kotoran dan akar yang masih menempel.
  • Bonggol dipotong menurut mata tunas dengan ukuran 12 x 12 x 10 cm, kemudian direndan dalam campuran larutan fungisida dengan bahan aktif Benomyl dan insektisida bahan aktif monochrotophos dengan dosis 2gr/l, dan 2cc/l, direndam 10-15 menit, benih dapat langsung disemai dipolibag uk.35 x 45cm atau pada seedbag uk.100 x 200 cm, dengan media campuran tanah humus, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 ( v/v).
  • Setelah bibit semai di polibag, letakan pada tempat teduh/naungian setengah bayangan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua dipindahkan bibit tersebut ke tempat terbuka. Perawatan selama bibit, diperlukan perawatan seperti penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembababan tanah, dan setelah berumur 2,5 - 3 bulan benih siap ditanam ke lapang.



Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
Perbanyak dengan pembuangan titik tumbuh.
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen (titik tumbuh telah habis), dan bonggol dari tanaman yang belum berproduksi), titik tumbuh dicongkel/dibuang (diameter bonggol minimal 15 cm).
  • Bonggol tersebut dibuang pelepah/upih batang/gedebok, lalu dicuci dengan air bersih kemudian direndam dalam larutan insektisida dan fungisida yang dicampur dengan takaran masing-masing 2 cc/ml (berupa cairan) atau (berupa tepung), selama 10 – 15 menit.
  •  Selanjutnya bonggol tersebut disemai pada seedbag atau media persemaian yang bersisi campuran pasir dan tanah (2 : 1), penyemaian dilakukan selama 8 – 10 minggu, dan benih dapat langsung dicabut dan ditanam dilapang, jika ingin dipindahkan pada polybag (uk. 30 x 40 cm) benih yang berumur 6 minggu diseedbag, setelah 4 minggu kemudian benih siap untuk ditanam dilapang.

Keuntungan :
  1. Teknologi mudah dilaksanakan
  2. Murah
  3. Pemanfaatan bonggol pisang yang telah dipanen
  4. Jumlah benih cukup banyak dan relatif seragam






Perbanyakan dengan mematikan titik tumbuh




















Minggu, 15 April 2012

Penanaman pada Batu Karang & Pembesaran Bonggol Adenium

Penanaman pada Batu Karang
Adenium in Love
On The Rock
Tujuan  memadukan keindahan Adenium dengan batu karang
Langkah Penanaman :
1. Menyiapkan batu karang
2. Mengebor batu karang
3. Menyiapkan pot
4. Mengisi media dalam pot
5. Meletakan batu pada media di pot
6. Menanam Adenium pada lubang batu karang. -

Pembesaran Bonggol
Tujuan 
1. Mempercepat pembonggolan Adenium
2. Mempercantik bentuk bonggol. -

Langkah Pembesaran Bonggol
Penggunaan ZPT pada Stek :
1.Siapkan bahan stek
2.Siapkan larutan ZPT
3.Rendam pangkal stek dalam ZPT
4.Tanam pada media

Hibridisasi

Hibridisasi
• Tanaman alam sulit menghasilkan biji
• Menghasilkan hibrid baru  aneka ragam bentuk dan warna
• Kendala hibridisasi Pelaksanaan Hibridisasi

Langkah hibridisasi :
1.Ambil bunga pejantan
2.Dengan alat, ambil tepung sari
3.Tentukan bunga betina yang akan dibuahi
4.Sobek Mahkota hingga kelihatan putik
5.Tepung sari yang menempel di alat ditempelkan pada putik

Adenium

 Tanaman Adenium
• Tanaman Sukulen
• Desert Rose (Mawar padang pasir)
• Berkembang di Indonesia sejak tahun 2000 sampai sekarang
• Perawatan mudah
• Inovasi teknologi dapat memperbaiki nilai estetika
Beberapa Teknik
Peningkatan Nilai Estetika
Antara lain :
• Peranan Media Tanam
• Hibridisasi
• Pemangkasan
• Penyambungan
• Penanaman pada batu karang
• Pembesaran dan pembentukan bonggol

Peranan Media Tanam
• Konsep dasar  porous, kaya bahan organik, pH netral
• Media dasar  pasir, kompos, arang (1:1:1)
• Campuran lain : dolomit, kompos limbah kapuk randu,dll

OUTDOOR CULTIVATION

OUTDOOR CULTIVATION

Latar Belakang
• Ditinjau dari letak geografis Indonesia merupakan
negara tropis :
Tidak ada pergantian musim
Beraneka ragam tanaman
Dapat dinikmati sepanjang tahun
• Prospek tanaman hias di Indonesia ;
– Keindahan yang hidup : Penyejuk jiwa,
mendatangkan rasa senang
– Memberikan udara yang sehat : penghasil oksigen,
menyerap polusi.
– Komersialisasi : wirausaha tanaman hias.

Tanaman Hias Outdoor
DEFINISI DAN PERAN :
• Tanaman outdoor merupakan tanaman hias
yang ditanam di luar ruangan
• Banyak ragam jenis tanaman outdoor, baik yang
bisa ditanam dalam pot maupun yang ditanam
langsung di tanah untuk kepentingan taman
maupun penghijauan
• Peran tanaman outdoor disamping sebagai
keindahan juga difungsikan untuk peneduh
penyejuk maupun penyegar udara
Jenis Tanaman Outdoor Favorit
• Adenium
• Euphorbia
• Chrysantemum
• Azalea
• Encephalartos
• Plumeria
• Kaktus
• Kembang Sepatu
• Mandevilla
• Nepenthes
• Nolina
• Palmae
• Walisongo
• Teratai
• Tilandsia
• Anggrek
• Kadaka
• Sikas


Tanaman Hias Outdoor Euphorbia (Euphorbia milii)

Tanaman Hias Outdoor
Euphorbia
(Euphorbia milii)

 Berasal dari pulau Madagaskar
 Nama Euphorbia diberikan untuk menghargai
jasa Euphorbus seorang dokter raja Juba dari
Kerajaan Mauritania Afrika Utara
 Oleh pedagang, disebarkan ke Cina dan
Thailand
 Masyarakat Cina menyebut Euphorbia sebagai
Pha Sien Wa atau “bunga delapan dewa”
 Tanaman ini dipercaya akan membawa
keberuntungan dan kesuksesan
Syarat Tumbuh
• Suhu 29 – 33 oC
• Kebutuhan Cahaya
Matahari penuh
• Kelembaban udara
sedang (50% - 60%)

Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Euphorbia menyukai media kering dan porous
• Derajat keasaman (pH) media yang cocok adalah 5, 5 – 6,5
• Banyak campuran media yang telah dikembangkan, seperti
tabel berikut:
Bahan
Presentase (%)
1 2 3
1. Cocopiet 40 30 0
2. Pasir 20 20 30
3. Sekam bakar 40 30 0
4. Sekam biasa 0 20 40
5. Pupuk Kandang 0 0 30
JUMLAH 100 100 100
Pembudidayaan
Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek batang
• Penyambungan tanaman
Cara generatif :
• Dengan biji
• Dilakukan untuk menghasilkan bibit baru dengan
cara persilangan.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Euphorbia banyak membutuhkan air, tetapi tidak
menginginkan kondisi basah.
oleh sebab itu, penyiraman harus sering
dilakukan
2. Pemupukan :
pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk NPK
(20:20:20) dengan dosis 20 gram/tanaman.
disamping itu juga dapat diberikan pupuk slow
release dengan dosis 5 gram/tanaman
pemberian pupuk dilakukan 3 bulan sekali
Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Perlu dilakukan pada tanaman yang sudah cukup
besar, (antara tanaman dengan pot sudah tidak
kompak lagi)
Tanaman ini dinikmati keindahan bunganya, oleh
sebab itu penampilan pot yang representatif perlu
diperhatikan untuk menambah pesona kecantikan
tanaman Euphorbia
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : kutu putih (white flies), ulat, dan mealybugs
Penyakit : bakterial Soft rot

Encephalartos

Encephalartos

 Termasuk tanaman hias daun dan batang
 Tanaman hias ini berkesan kokoh dan kompak, sehingga sering mencerminkan pribadi sang empunya
 Encephalartos latifron termasuk jenis yang sangat langka, hanya sedikit kolektor yang punya. Jenis ini mempunyai pertumbuhan yang sangat lambat
Syarat Tumbuh
• Suhu 25 – 33 oC
• Kebutuhan cahaya penuh
• Kelembaban udara
 Tahan kering

Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Menyukai media yang porous
• Media praktis terdiri dari campuran Pasir malang
dan pupuk kandang (4 : 1)

Penanaman
• Perbiakan tanaman ini umumnya dengan cara vegetatif, yakni stek tunas atau anakan.
• Induk baru beranak/tunas setelah berumur 15 tahun
• Anakan atau tunas bisa dipisah setelah minimal 4 tahun

Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Encephalartos mampu bertahan pada kondisi yang agak kering.
Penyiraman dilakukan dengan frekuensi yang jarang
2. Pemupukan :
Dilakukan setiap 3 bulan sekali Pupuk yang digunakan : pupuk organik,anorganik yang slow release
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot dan media untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan Encephalartos yang sudah tumbuh subur, sehingga pot yang ada sudah tidak sesuai
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, tungau, kutu putih, belalang
Penyakit : busuk akar dan karat daun

Azalea

Azalea
(Rhododendron sp.)

 Disukai karena bunganyayang cantik
 Warna bunga beragam
 Bentuk bunga beragam (tunggal, semi dobel dan dobel)
 Tanaman bandel, mudah beradaptasi dan tumbuh dari dataran rendah hingga pegunungan
Syarat Tumbuh
• Suhu 18 – 21 oC
• Cahaya Matahari sedang
• Kelembaban udara sedang sampai tinggi 50-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media tanam standar terdiri campuran arang sekam, pasir dan pupuk kandang (1:1:1) Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Cangkok
• Penyambungan
Cara generatif :
• Dengan biji
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sesuai dengan kebutuhan tanaman,dimana tidak terlau becek maupun kering
2. Pemupukan :
Dilakukan setelah pemangkasan dengan pupuk NPK 1 sendok makan per tanaman
Disamping itu dilakukan pemupukan melalui daun seminggu sekali Pemeliharaan Tanaman
3. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : kutu putih (white flies), ulat, dan mealybugs
Penyakit : Bakteri dan jamur

Sansevieria

Sansevieria

Tanaman Sanseveria :
 Sering dikenal dengan nama lidah mertua “Mother in Law’s Tongue”
 Disebut juga tanaman ular
 Disebut juga tanaman pedangpedangan
 Tanaman ini mampu menyerap polusi
Syarat Tumbuh
• Suhu 15 – 27 oC
• Kebutuhan cahaya, tanaman ini
mudah menyesuaikan dengan
cahaya yang ada. Sehingga
mampu tumbuh dengan cahaya
yang penuh maupun dalam
ruangan
• Kelembaban udara : sedang (50% -60%)
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Sanseveria menyukai media yang kering
dan porous
• Media praktis terdiri dari campuran pasir
malang, sekam bakar dan pupuk
kandang (1:1:1)
• Untuk Sanseveria yang berbentuk
silindris, media praktis yang banyak
digunakan pasir malang, sekam bakar
dan pupuk kandang (2:1:1)
Penanaman
• Pada umumnya dilakukan secara vegetatif
• Sedangkan cara generatif sangat jarang
dilakukan
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Stek daun
• Stek kuncup
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena sangat sulit
dilakukan dan belum banyak informasi
tentang perbiakan dengan biji
Pembudidayaan
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sanseveria tidak butuh
penyiraman terlalu sering.
Asalkan media tanam tidak terlalu
kering, tanaman ini dapat tumbuh
baik
2. Pemupukan :
Lakukan pemupukan 3 – 4 bulan
sekali dengan pupuk slow release.
Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot
dan media untuk mengatasi
permasalahan pertumbuhan
Sanseveria yang terlalu subur atau
pertumbuhan terhambat
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, belalang, siput dan trips
Penyakit : busuk batang dan bercak daun
Hidroponik Sanseveria
• Sanseveria cocok dibudidayakan
secara hidroponik untuk pot meja
maupun maupun penghias
ruangan.
• Untuk tampilan hidroponik yang
perlu diperhatikan :
– Pot  Keramik dengan bentuk yang unik
– Media  Zeolit, Pasir Malang, batu kerikil, dsb
Merangkai Sanseveria
• Sanseveria bisa dirangkai untuk ditanam dari
berbagai jenis Sanseveria dalam satu
wadah/pot
• Rangkaian Sanseveria dapat dipajang di
ruangan/meja yang bisa menampilkan pesona
yang indah
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
merangkai Sanseveria
adalah :
• Wadah/pot
• Media tanam
• Jenis tanaman
• Pupuk, zat pengatur tumbuh dan pestisida
• Kawat nyamuk dan sekop

Sameo

Sameo
Tanaman Sameo :
 Merupakan tanaman daun
 Cocok sebagai tanaman indoor
 Tampilan tanaman ini sangat
ekslusif, sehingga terkesan mahal
 Mudah tumbuh di mana saja
 Syarat Tumbuh
• Suhu 15 – 27 oC
• Kebutuhan cahaya, tanaman ini
mudah menyesuaikan dengan
cahaya yang ada. Sehingga
mampu tumbuh dengan cahaya
yang penuh maupun dalam
ruangan
• Kelembaban udara : sedang (50%
- 60%)
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Sameo menyukai media yang cukup
lembab
• Media praktis terdiri dari campuran
pasir malang, sekam bakar dan
pupuk kandang (1:2:1)
 Penanaman
• Pada umumnya dilakukan secara vegetatif
• Sedangkan cara generatif sangat jarang
dilakukan
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Stek daun
• Stek batang
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena sangat sulit
dilakukan dan belum banyak informasi
tentang perbiakan dengan biji
Pembudidayaan
 Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sameo memerlukan penyiraman dengan
frekuensi yang relatif sering.
Asalkan media tanam tidak terlalu kering,
tanaman ini dapat tumbuh baik
2. Pemupukan :
Dari campuran media standar, sudah
mampu memberikan unsur hara yang
cukup bagi tanaman
Setiap 3 bulan sekali ditambah pupuk
organik
Apabila kondisi tanaman masih kurang
subur, dapat diberikan pupuk anorganik
yang slow release.
 3. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, belalang dan kutu daun
Penyakit : busuk umbi/akar dan karat daun


Philodendron

Philodendron

Philodendron termasuk keluarga Araceae,
seperti halnya Aglonema, Anthurium,
dan Caladium
Philo juga mempunyai daya tarik pada
bentuk dan warna daunnya, diantaranya:
 Seperti Hati
 Lonjong berujung lancip
 Menjari
 Warna daun bermacam-macam yang
mampu menampilkan pesona keindahan
Syarat Tumbuh
Suhu 18 – 24 oC
Kebutuhan cahaya sedang
(berkisar antara 30% – 50%
Kelembaban udara 50% - 60%
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media praktis yang sering digunakan antara
lain Pakis, Arang sekam, Sekam, atau
campuran dari ketiganya dengan ditambah
pupuk kandang/kompos
Penanaman
• Pada umumnya dilakukan pada organ
vegetatifnya, dengan cara
menumbuhkan anakan tunas dari
pemotongan pohon induknya
• Untuk perkembangbiakan secara
generatif sangat jarang dilakukan
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Seperti halnya tanaman keluarga araceae
yang lain, tanaman ini juga membutuhkan
kelembaban media yang baik. Sehingga
peran media sangat penting dalam
pembudidayaan tanaman ini.
2. Pemupukan :
Dari campuran media standar, sudah
mampu memberikan unsur hara yang cukup
bagi tanaman
Setiap 3 bulan sekali ditambah pupuk
organik
Apabila kondisi tanaman masih kurang
subur, dapat diberikan pupuk anorganik
yang slow release.
Pemeliharaan Tanaman
3. Hama dan penyakit yang sering
menyerang
Hama : ulat dan belalang
Penyakit : busuk umbi/akar dan
karat daun

CALADIUM

 CALADIUM
Caladium/Keladi
 JENIS LIAR
 JENIS HIBRIDA  Dibudidayakan
Morfologi tanaman Caladium :
 Tidak berbatang, hanya membentuk
pelepah atau tangkai daun
 Daun bervariasi (segitiga, oval, bulat
bundar panjang)
 Pangkal daun berlekuk
 Warna daun bervariatif
Syarat Tumbuh
• Suhu 22 – 25 oC
• Kebutuhan cahaya sangat minim
(suka cahaya tidak langsung)
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Lokasi Ideal : 300 – 400 m dpl.
 Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media praktis terdiri dari campuran sekam, pupuk
organik dan daun bambu (1:1:1)
Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Mutilasi tanaman
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena secara alami sulit membentuk
biji dan kalau biji sudah terbentuk untuk dijadikan bibit
perlu waktu yang lama
• Dilakukan untuk menghasilkan bibit baru dengan cara
persilangan.
Pemeliharaan Tanaman
Masa dorman Keladi masa dorman/mati
suri yang hanya meninggalkan umbi di
media tanam
1. Penyiraman :
Keladi menyukai cukup air, sehingga media
yang digunakan untuk menanam keladi
harus mampu menahan air.
2. Pemupukan :
Dilakukan pada awal masa pertumbuhan
Pupuk yang digunakan : pupuk organik,
anorganik yang slow release
 Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot dan
media untuk mengatasi permasalahan
pertumbuhan keladi yang terlalu subur
atau pertumbuhan terhambat
4. Hama dan penyakit yang sering
menyerang
Hama : ulat dan belalang
Penyakit : busuk umbi


Anthorium Bunga & Daun

TANAMAN HIAS
INDOOR

Anthorium
• Dibedakan menjadi 2 :
1. Anthorium bunga :
Saat ini sudah dihasilkan anthorium
bunga yang beraneka macam warna
bunganya, antara lain; merah, merah
muda, orange, pink, putih, kehijauan.
2. Anthorium daun :
Keindahan dan keunikan tampilan
daun menimbulkan pesona yang
sangat menarik. Dilihat dari
karakteristik daunnya banyak jenis
dari Anthorium daun ini yang
difungsikan sebagai tanaman indoor,
antara lain; A. jemanii; A. gelombang
cinta; A. keris; A. bokeri; A. mawar;
A. dasi; dan lain sebagainyaAnthorium bunga
Syarat tumbuh
• Suhu 14 – 28 oC
• Intensitas cahaya 30% - 40%
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Kelembaban media 50%
• Lokasi Ideal : 300 – 400 m dpl.
 Pembudidayaan
Anthorium Bunga
• Penyiapan wadah/pot, biasanya berasal dari pot plastik. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan jenis dan besarnya tanaman
• Penyiapan media, syarat :
– Zat hara makro dan mikro cukup
– pH netral
– Porous
Media yang cocok untuk Anthorium bunga adalah campuran dari pakis, arang sekam dan pupuk kandang Penanaman
• Dapat dilakukan dari tunas anakan atau dari bibit yang berasal dari biji
Pemeliharaan Tanaman
– Penyiraman
– Pemupukan
– Pengendalian hama penyakit, hama 
penting : Mealybugs, Ulat, dan Keong.
Penyakit : Bakteri akar, busuk akar, keriput daun Pembudidayaan Anthorium Bunga
Anthorium daun
Syarat tumbuh
• Suhu 14 – 28 oC
• Intensitas cahaya 30% - 40%
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Kelembaban media 50%
• Lokasi Ideal : 200 – 400 m dpl.
Pembudidayaan
Anthorium Daun
• Media Tanam
Media yang cocok untuk Anthorium
daun cukup dengan pakis saja.
• Penanaman
 Pada umumnya Anthorium daun ditanam
menggunakan bijinya.
 Biji Anthorium yang telah masak berwarna
merah, yang menunjukkan biji telah siap
untuk disemai.
 Media persemaian yang baik adalah serbuk
pakis yang ditambah sedikit pupuk kandang.
 Bibit dari persemaian siap ditanam pada
single pot kurang lebih berumur 3 bulan.
Perawatan :
• Penyiraman
• Pemupukan
• Pengendalian hama penyakit, hama
penting : Mealybugs, Ulat, dan
Keong. Penyakit : Bakteri akar,
busuk akar, keriput daun
Pembudidayaan
Anthorium Daun




Jumat, 16 Maret 2012

DERITA PROVINSI PENGHASIL MINYAK

DELEMA PROVINSI PENGHASIL MINYAK (BUMI & NABATI)

"Kami masyarakat RIAU SETUJU kenaikan harga BBM. Rp 6500 / liter pun tak jadi masalah yang penting POM bensin jangan kosong. Toh kami terbiasa membeli bensin eceran yang harganya 6000 lebih. Hingga kalau kekosongan kami bisa beli bensin hingga 10.000,bahkan baru 14.000 per liter. Jadi kalian masyarakat jawa. Sebelum demo bbm naik. Coba pikirkan nasib kami yang tinggal di daerah. Minyak kami kalian SEDOT untuk supply ke Pulau jawa, sedangkan kami kekosongan di POM bahkan sampai ber minggu2 sudah hal biasa. Kalian di pulau jawa kekosongan di POM baru 1 atau 2 hari. Sudah ribut luar biasa. Di liput media. INGAT!!! Indonesia bukan hanya JAWA. Yang SETUJU silahkan share" apa lg d kab.siak minyak 1 liter harganya mencapai 20.000.
RIAU ♈ªϞƍ katanya diatas minyak dibawah minyak bisa kekurangan minyak warganya, itulah potret Provinsi kami, Ironis sekali Bukan??

Rabu, 14 Maret 2012

caratanam Aglaonema

TANAMAN HIAS INDOOR
Aglaonema
• Aglonema berasal dari kata Yunani yaitu
– Aglaos : Sinar
– Nema : Benang,
• Karena keindahannya, Aglaonema mendapat
julukan “The world’s best houseplants”
• Dari segi mitos, tanaman ini dipercaya
membawa keberuntungan:
– Di Indonesia dinamakan “Sri Rejeki”
– Di Malaysia disebut “Good Luck Plant”
– Di Philipina disebut “La Suerte”
• Asal : Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia,
Philipina, Thailand, Kamboja)
Syarat Tumbuh Aglaonema
• Lokasi Ideal : 300 – 400 m dpl. Di bawah 300
m dpl pertumbuhan tanaman lebih cepat, di
atas 400 m dpl pertumbuhan lebih lambat.
• Intensitas cahaya : terbatas (10% – 30%)
sehingga tanaman ini mampu tumbuh di
dalam ruangan 1 – 2 minggu.
• Iklim dan cuaca : suhu 28 – 30 oC (Siang),
suhu 20 – 22 oC (Malam)
• Kelembaban udara : 50% – 60%, kelembaban
media 50%.
• Sirkulasi udara/angin harus baik.
Pembudidayaan
 Pot Tanah,
 Pot Plastik,
 Pot Keramik.
Bentuk dan ukuran
pot disesuaikan
dengan kondisi
tanamannya.
Penyiapan wadah/pot :
Penyiapan media, syarat :
1. Zat hara makro dan mikro cukup
2. pH netral
3. Porous
Pembudidayaan
Penanaman Aglonema :
1. Atur styrofoam di dasar pot (1/5 tinggi pot)
2. Masukkan media hingga ½ bagian pot
3. Tanam aglaonema di bagian tengah (jangan
sampai akar rusak)
4. Isi media hingga penuh, siram dengan air
hingga media basah. Letakan pot di tempat
teduh
Pembudidayaan
Perawatan tanaman :
1. Penyiraman
2.Pemupukan
3.Pemangkasan
4.Pengendalian hama penyakit,
Hama penting : Mealybugs, Ulat,
Kutu akat dan Keong.
Penyakit : Bakteri akar, jamur akar,
busuk akar, keriput daun
Perbanyakan Tanaman Aglaonema
Secara Generatif dengan biji:
• bunga aglaonema bersifat dichogamaous (bunga jantan dan betina tidak masak bersama)
• Secara alami dilakukan oleh serangga,sehingga anakan sering tidak sama dengan induknya
• Secara buatan, penyerbukan dilakukan dengan bantuan manusia 
Secara Vegetatif :
• Stek batang tanpa akar
• Stek batang beserta akar
• Stek tunas
• Cangkok
 PerbanyakanTanaman Aglaonema
1) Secara Generatif (dengan Biji)
Menyemai biji aglonema :
1. Siapkan biji aglaonema yang masak
2. Oleskan biji ke larutan fungisida
3. Tanamkan biji aglonema dalam lubang sedalam 0,5 
cm. Tutup media secara tipis-tipis di atas permukaan lubang tsb.
4. Tunas mulai muncul setelah 4 bulan
Perbanyakan Tanaman Aglaonema
2) Secara Vegetatif
STEK ANAKAN :
1. Ambil tanaman yang telah memiliki anakan
2. Pisahkan anakan secara hati-hati, usahakan akar tidak rusak. 
Potong anakan dengan pisau yang tajam dan bersih
3. Bekas luka diolesi penutup luka untuk mencegah serangan cendawan
4. Anakan siap ditanam di media. Letakkan di tempat teduhPerbanyakan
Tanaman Aglaonema
 Perbanyakan Tanaman Aglaonema
 STEK BATANG (CARA 1)
 1. Pilih batang yang tua dan sehat
2. Potong 3 – 5 cm (minimal ada 2 tunas pada
setiap potongan)
3. Oleskan batang dengan penutup luka
4. Benamkan bibit secara horizontal ke media
(media berupa sekam bakar dan pasir dengan
perbandingan 1 : 1. Semprot air secukupnya.
Setelah 6 minggu muncul daun, tunggu 2 – 3
helai daun baru dapat dipindah secara soliter
ke pot.
 STEK BATANG (CARA 2)
 1. Pilih batang yang sehat
2. Potong bagian bawah batang (minimal ada 2 –3 akar)
3. Olesi penutup luka pada bagian pangkal bekaspotongan
4. Batang atas ditanam di pot terpisah, letakkan
di tempat teduh. Batang bawah akan tumbuh 2– 3 tunas
 CANGKOK
 1. Siapkan pot, lalu belah dan buat lubang pada bagian tengah
2. Masukkan pot ke batang, lalu jejalkan media hingga penuh
3. Ikat dengan tali plastik hingga kuat
4. Buka ikatan tali setelah 3 bulan (akar baru sudah mucul). Tanaman siap dipisahkan ke media lain.
 Langkah Hibridisasi
1. Pilih tanaman dengan seludang bunga yang
sudah mekar (seludang biasanya membuka
pada malam hari yang menandakan putik sudah
masak, pada pagi harinya harus segera
dilakukan penyerbukan. Penyerbukan pada hari
berikutnya tidak akan berhasil)
2. Ambil tepung sari dari bunga yang sudah mekar
2 hari, pada saat itu menandakan bahwa tepung
sari sudah masak dengan tanda-tanda ujung
bunga dipenuhi serbuk sari yang berwarna putih
3. Serbuk sari yang sudah matang diambil dengan
kuas/cotton butt yang ditampung dalam cawan
yang bersih. Kemudian serbuk sari diolehkan ke
kepala putik dengan kuas.
4. Keberhasilan penyerbukan ditandai
mengeringnya bunga dan membesarnya bakal
buah. Dari terbentuknya buah muda sampai
matang membutuhkan waktu sekitar 4 bulan.
 Hibridisasi
PROSES PENYILANGAN :
1.Pilih calon bunga yang akan disilangkan
2.Oleskan serbuk sari ke putik
3.Sungkup bunga dengan plastik untuk mengatur kelembaban
4.Buah matang siap dipanen


Senin, 27 Februari 2012

mata kuliah hari ini



Latar Belakang
•Ditinjau dari letakgeografis Indonesia merupakan negara tropis:
Tidak ada pergantian musim
Beraneka ragam tanaman
Dapat dinikmati sepanjang tahun
•Prospek tanaman hias di Indonesia;
–Keindahan yang hidup : Penyejukjiwa, mendatangkan rasa senang
–Memberikan udara yang sehat : penghasil oksigen, menyerap polusi.
–Komersialisasi : wirausaha tanaman hias.

Tanaman Hias Indoor
DEFINISI DAN PERAN :
•Tanaman indoor merupakan tanaman outdoor yang dibawa ke dalam ruangan atau lobby ruangan
•Tanaman indoor merupakan tanaman yang mampu bertahan hidup selama beberapa hari di dalam ruangan
•Kebutuhan tanaman hias ruangan makin meningkat dan meluas, hal ini disebabkan oleh:
–Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat
–Tingkat pendapatan masyarakat meningkat
–Nilai estetikayang dapat meningkatkan keasrian dan kesejukan ruangan
–Makin menciutnya lahan dan adanya polusi

Syarat Tumbuh Tanaman Hias Indoor
1.Cahaya
–Cahaya berfungsi untuk fotosintesis
–Kebutuhan cahaya, tanaman mampu hidup di bawah naungan dengan intensitas cahaya 20%
–Penempatan tanaman disesuaikan dengan arah cahaya
2.Suhu
–Tanaman indor mudah menyesuaikan dengan suhu yang ada
–Rata-rata suhu yang diperlukan adalah 18,3 –21,2 oC. Suhu Max 27oC, Min 12oC

3.Kelembaban Udara
–Kelembaban udara rata-rata 50%
–Namun ada jenis tanaman yang mampu bertahan pada kelembaban 30%
–Untuk menjaga kelembaban udara dilakukan :
•Penyemprotan tanaman berulang-ulang
•Pemakaian cawan/mangkok
•Pengelompokan tanaman
•Meletakan tanaman di kamar mandi
•Kerodong plastik

4. Sirkulasi udara
–Udara yang segar yang banyak mengandung oksigen sangat dibutuhkan tanaman untuk proses pernapasannya
–Udara/angin juga berperan dalam meningkatkan transpirasi

PembudidayaanTanaman Indoor
Dalam pembudidayaan tanaman indoor, kegiatan yang harus dilakukan meliputi :
1.Pemilihan wadah/pot tanaman
2.Persiapan media tanam
3.Penyiapan bahan tanaman(perbiakan)
4.Pemeliharaan tanaman




horror