Minggu, 22 April 2012

Perbanyakan Benih Pisang Konvensional Mematikan Titik Tumbuh dan Belahan Bonggol (BIT)


Senin, 12 Maret 2012 Sumber :  balitbu.litbang.deptan.go.id

Salah satu ukuran keberhasilan usaha agribisnis buah-buahan berawal dari benih yang berkualitas dari varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung keberhasilan usaha tani buah. Salah satu misi Balitbu Tropika yaitu menghasilkan varietas tanaman yang berkualitas yang dapat meningkatkan pendapat petani buah, Balit telah menghasilkan varietas unggul pisang yang dilepas ke masyarakat dengan nama varietas Ketan-01, Rajasiem, Kepok tanjung, Raja kinalun, dengan keunggulan dalam produksi , toleran hama penyakit utama, dan baik untuk pisang segar maupun untuk pisang olahan.

Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan selera pasar menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam era industrialisasi pertanian masa kini dan masa datang. Pada umumnya perbanyakan tanaman pisang masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat seperti menanam anakan yang yang sudah dewasa, atau anakan yang sudah besar, pada umumnya pada sistem perbanyakan ini perkembangan anakan akan stagnasi perkembangannya bahkan pada kondisi yang tanah kering dan kurang air yang akan tumbuh dan berkembang biasanya tunas samping. Pada budidaya tanaman pisang, benih dapat diperoleh dari perbanyakan belahan bonggol (Bit) dari tanaman yang sudah dipanen, dan dengan mematikan titik tumbuh, yang dihasilkan dari perbanyakan secara konvensional yang sehat, mudah dan murah. Mulai dari persiapan benih sampai tanam dilapang diperlukan waktu 2,5 – 3,0 bulan.

PEMILIHAN POHON INDUK DARI RUMPUN YANG SEHAT
Tanaman yang dipilih untuk pohon induk bisa berupa rumpun dewasa yang sudah berbuah dan menghasilkan anakan, dan yang paling utama tanaman harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit.

TEKNIK PERBANYAKAN KONVENSIONAL
Teknologi perbanyakan benih pisang umumnya menggunakan metode konvensional untuk menghasilkan tanaman baru, metode itu adalah belahan bonggol (Bit), dan mematikan titik tumbuh.


  1. Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen dari pohon yang sehat, kemudian dibelah akan kelihatan warnanya putih dan tidak berbau busuk, tidak ada bekas penggerek bonggol, dan bersihkan dari kotoran dan akar yang masih menempel.
  • Bonggol dipotong menurut mata tunas dengan ukuran 12 x 12 x 10 cm, kemudian direndan dalam campuran larutan fungisida dengan bahan aktif Benomyl dan insektisida bahan aktif monochrotophos dengan dosis 2gr/l, dan 2cc/l, direndam 10-15 menit, benih dapat langsung disemai dipolibag uk.35 x 45cm atau pada seedbag uk.100 x 200 cm, dengan media campuran tanah humus, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 ( v/v).
  • Setelah bibit semai di polibag, letakan pada tempat teduh/naungian setengah bayangan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua dipindahkan bibit tersebut ke tempat terbuka. Perawatan selama bibit, diperlukan perawatan seperti penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembababan tanah, dan setelah berumur 2,5 - 3 bulan benih siap ditanam ke lapang.



Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
Perbanyak dengan pembuangan titik tumbuh.
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen (titik tumbuh telah habis), dan bonggol dari tanaman yang belum berproduksi), titik tumbuh dicongkel/dibuang (diameter bonggol minimal 15 cm).
  • Bonggol tersebut dibuang pelepah/upih batang/gedebok, lalu dicuci dengan air bersih kemudian direndam dalam larutan insektisida dan fungisida yang dicampur dengan takaran masing-masing 2 cc/ml (berupa cairan) atau (berupa tepung), selama 10 – 15 menit.
  •  Selanjutnya bonggol tersebut disemai pada seedbag atau media persemaian yang bersisi campuran pasir dan tanah (2 : 1), penyemaian dilakukan selama 8 – 10 minggu, dan benih dapat langsung dicabut dan ditanam dilapang, jika ingin dipindahkan pada polybag (uk. 30 x 40 cm) benih yang berumur 6 minggu diseedbag, setelah 4 minggu kemudian benih siap untuk ditanam dilapang.

Keuntungan :
  1. Teknologi mudah dilaksanakan
  2. Murah
  3. Pemanfaatan bonggol pisang yang telah dipanen
  4. Jumlah benih cukup banyak dan relatif seragam






Perbanyakan dengan mematikan titik tumbuh




















Minggu, 15 April 2012

Penanaman pada Batu Karang & Pembesaran Bonggol Adenium

Penanaman pada Batu Karang
Adenium in Love
On The Rock
Tujuan  memadukan keindahan Adenium dengan batu karang
Langkah Penanaman :
1. Menyiapkan batu karang
2. Mengebor batu karang
3. Menyiapkan pot
4. Mengisi media dalam pot
5. Meletakan batu pada media di pot
6. Menanam Adenium pada lubang batu karang. -

Pembesaran Bonggol
Tujuan 
1. Mempercepat pembonggolan Adenium
2. Mempercantik bentuk bonggol. -

Langkah Pembesaran Bonggol
Penggunaan ZPT pada Stek :
1.Siapkan bahan stek
2.Siapkan larutan ZPT
3.Rendam pangkal stek dalam ZPT
4.Tanam pada media

Hibridisasi

Hibridisasi
• Tanaman alam sulit menghasilkan biji
• Menghasilkan hibrid baru  aneka ragam bentuk dan warna
• Kendala hibridisasi Pelaksanaan Hibridisasi

Langkah hibridisasi :
1.Ambil bunga pejantan
2.Dengan alat, ambil tepung sari
3.Tentukan bunga betina yang akan dibuahi
4.Sobek Mahkota hingga kelihatan putik
5.Tepung sari yang menempel di alat ditempelkan pada putik

Adenium

 Tanaman Adenium
• Tanaman Sukulen
• Desert Rose (Mawar padang pasir)
• Berkembang di Indonesia sejak tahun 2000 sampai sekarang
• Perawatan mudah
• Inovasi teknologi dapat memperbaiki nilai estetika
Beberapa Teknik
Peningkatan Nilai Estetika
Antara lain :
• Peranan Media Tanam
• Hibridisasi
• Pemangkasan
• Penyambungan
• Penanaman pada batu karang
• Pembesaran dan pembentukan bonggol

Peranan Media Tanam
• Konsep dasar  porous, kaya bahan organik, pH netral
• Media dasar  pasir, kompos, arang (1:1:1)
• Campuran lain : dolomit, kompos limbah kapuk randu,dll

OUTDOOR CULTIVATION

OUTDOOR CULTIVATION

Latar Belakang
• Ditinjau dari letak geografis Indonesia merupakan
negara tropis :
Tidak ada pergantian musim
Beraneka ragam tanaman
Dapat dinikmati sepanjang tahun
• Prospek tanaman hias di Indonesia ;
– Keindahan yang hidup : Penyejuk jiwa,
mendatangkan rasa senang
– Memberikan udara yang sehat : penghasil oksigen,
menyerap polusi.
– Komersialisasi : wirausaha tanaman hias.

Tanaman Hias Outdoor
DEFINISI DAN PERAN :
• Tanaman outdoor merupakan tanaman hias
yang ditanam di luar ruangan
• Banyak ragam jenis tanaman outdoor, baik yang
bisa ditanam dalam pot maupun yang ditanam
langsung di tanah untuk kepentingan taman
maupun penghijauan
• Peran tanaman outdoor disamping sebagai
keindahan juga difungsikan untuk peneduh
penyejuk maupun penyegar udara
Jenis Tanaman Outdoor Favorit
• Adenium
• Euphorbia
• Chrysantemum
• Azalea
• Encephalartos
• Plumeria
• Kaktus
• Kembang Sepatu
• Mandevilla
• Nepenthes
• Nolina
• Palmae
• Walisongo
• Teratai
• Tilandsia
• Anggrek
• Kadaka
• Sikas


Tanaman Hias Outdoor Euphorbia (Euphorbia milii)

Tanaman Hias Outdoor
Euphorbia
(Euphorbia milii)

 Berasal dari pulau Madagaskar
 Nama Euphorbia diberikan untuk menghargai
jasa Euphorbus seorang dokter raja Juba dari
Kerajaan Mauritania Afrika Utara
 Oleh pedagang, disebarkan ke Cina dan
Thailand
 Masyarakat Cina menyebut Euphorbia sebagai
Pha Sien Wa atau “bunga delapan dewa”
 Tanaman ini dipercaya akan membawa
keberuntungan dan kesuksesan
Syarat Tumbuh
• Suhu 29 – 33 oC
• Kebutuhan Cahaya
Matahari penuh
• Kelembaban udara
sedang (50% - 60%)

Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Euphorbia menyukai media kering dan porous
• Derajat keasaman (pH) media yang cocok adalah 5, 5 – 6,5
• Banyak campuran media yang telah dikembangkan, seperti
tabel berikut:
Bahan
Presentase (%)
1 2 3
1. Cocopiet 40 30 0
2. Pasir 20 20 30
3. Sekam bakar 40 30 0
4. Sekam biasa 0 20 40
5. Pupuk Kandang 0 0 30
JUMLAH 100 100 100
Pembudidayaan
Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek batang
• Penyambungan tanaman
Cara generatif :
• Dengan biji
• Dilakukan untuk menghasilkan bibit baru dengan
cara persilangan.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Euphorbia banyak membutuhkan air, tetapi tidak
menginginkan kondisi basah.
oleh sebab itu, penyiraman harus sering
dilakukan
2. Pemupukan :
pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk NPK
(20:20:20) dengan dosis 20 gram/tanaman.
disamping itu juga dapat diberikan pupuk slow
release dengan dosis 5 gram/tanaman
pemberian pupuk dilakukan 3 bulan sekali
Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Perlu dilakukan pada tanaman yang sudah cukup
besar, (antara tanaman dengan pot sudah tidak
kompak lagi)
Tanaman ini dinikmati keindahan bunganya, oleh
sebab itu penampilan pot yang representatif perlu
diperhatikan untuk menambah pesona kecantikan
tanaman Euphorbia
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : kutu putih (white flies), ulat, dan mealybugs
Penyakit : bakterial Soft rot

Encephalartos

Encephalartos

 Termasuk tanaman hias daun dan batang
 Tanaman hias ini berkesan kokoh dan kompak, sehingga sering mencerminkan pribadi sang empunya
 Encephalartos latifron termasuk jenis yang sangat langka, hanya sedikit kolektor yang punya. Jenis ini mempunyai pertumbuhan yang sangat lambat
Syarat Tumbuh
• Suhu 25 – 33 oC
• Kebutuhan cahaya penuh
• Kelembaban udara
 Tahan kering

Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Menyukai media yang porous
• Media praktis terdiri dari campuran Pasir malang
dan pupuk kandang (4 : 1)

Penanaman
• Perbiakan tanaman ini umumnya dengan cara vegetatif, yakni stek tunas atau anakan.
• Induk baru beranak/tunas setelah berumur 15 tahun
• Anakan atau tunas bisa dipisah setelah minimal 4 tahun

Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Encephalartos mampu bertahan pada kondisi yang agak kering.
Penyiraman dilakukan dengan frekuensi yang jarang
2. Pemupukan :
Dilakukan setiap 3 bulan sekali Pupuk yang digunakan : pupuk organik,anorganik yang slow release
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot dan media untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan Encephalartos yang sudah tumbuh subur, sehingga pot yang ada sudah tidak sesuai
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, tungau, kutu putih, belalang
Penyakit : busuk akar dan karat daun

Azalea

Azalea
(Rhododendron sp.)

 Disukai karena bunganyayang cantik
 Warna bunga beragam
 Bentuk bunga beragam (tunggal, semi dobel dan dobel)
 Tanaman bandel, mudah beradaptasi dan tumbuh dari dataran rendah hingga pegunungan
Syarat Tumbuh
• Suhu 18 – 21 oC
• Cahaya Matahari sedang
• Kelembaban udara sedang sampai tinggi 50-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media tanam standar terdiri campuran arang sekam, pasir dan pupuk kandang (1:1:1) Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Cangkok
• Penyambungan
Cara generatif :
• Dengan biji
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sesuai dengan kebutuhan tanaman,dimana tidak terlau becek maupun kering
2. Pemupukan :
Dilakukan setelah pemangkasan dengan pupuk NPK 1 sendok makan per tanaman
Disamping itu dilakukan pemupukan melalui daun seminggu sekali Pemeliharaan Tanaman
3. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : kutu putih (white flies), ulat, dan mealybugs
Penyakit : Bakteri dan jamur

Sansevieria

Sansevieria

Tanaman Sanseveria :
 Sering dikenal dengan nama lidah mertua “Mother in Law’s Tongue”
 Disebut juga tanaman ular
 Disebut juga tanaman pedangpedangan
 Tanaman ini mampu menyerap polusi
Syarat Tumbuh
• Suhu 15 – 27 oC
• Kebutuhan cahaya, tanaman ini
mudah menyesuaikan dengan
cahaya yang ada. Sehingga
mampu tumbuh dengan cahaya
yang penuh maupun dalam
ruangan
• Kelembaban udara : sedang (50% -60%)
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Sanseveria menyukai media yang kering
dan porous
• Media praktis terdiri dari campuran pasir
malang, sekam bakar dan pupuk
kandang (1:1:1)
• Untuk Sanseveria yang berbentuk
silindris, media praktis yang banyak
digunakan pasir malang, sekam bakar
dan pupuk kandang (2:1:1)
Penanaman
• Pada umumnya dilakukan secara vegetatif
• Sedangkan cara generatif sangat jarang
dilakukan
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Stek daun
• Stek kuncup
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena sangat sulit
dilakukan dan belum banyak informasi
tentang perbiakan dengan biji
Pembudidayaan
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sanseveria tidak butuh
penyiraman terlalu sering.
Asalkan media tanam tidak terlalu
kering, tanaman ini dapat tumbuh
baik
2. Pemupukan :
Lakukan pemupukan 3 – 4 bulan
sekali dengan pupuk slow release.
Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot
dan media untuk mengatasi
permasalahan pertumbuhan
Sanseveria yang terlalu subur atau
pertumbuhan terhambat
4. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, belalang, siput dan trips
Penyakit : busuk batang dan bercak daun
Hidroponik Sanseveria
• Sanseveria cocok dibudidayakan
secara hidroponik untuk pot meja
maupun maupun penghias
ruangan.
• Untuk tampilan hidroponik yang
perlu diperhatikan :
– Pot  Keramik dengan bentuk yang unik
– Media  Zeolit, Pasir Malang, batu kerikil, dsb
Merangkai Sanseveria
• Sanseveria bisa dirangkai untuk ditanam dari
berbagai jenis Sanseveria dalam satu
wadah/pot
• Rangkaian Sanseveria dapat dipajang di
ruangan/meja yang bisa menampilkan pesona
yang indah
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
merangkai Sanseveria
adalah :
• Wadah/pot
• Media tanam
• Jenis tanaman
• Pupuk, zat pengatur tumbuh dan pestisida
• Kawat nyamuk dan sekop

Sameo

Sameo
Tanaman Sameo :
 Merupakan tanaman daun
 Cocok sebagai tanaman indoor
 Tampilan tanaman ini sangat
ekslusif, sehingga terkesan mahal
 Mudah tumbuh di mana saja
 Syarat Tumbuh
• Suhu 15 – 27 oC
• Kebutuhan cahaya, tanaman ini
mudah menyesuaikan dengan
cahaya yang ada. Sehingga
mampu tumbuh dengan cahaya
yang penuh maupun dalam
ruangan
• Kelembaban udara : sedang (50%
- 60%)
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Sameo menyukai media yang cukup
lembab
• Media praktis terdiri dari campuran
pasir malang, sekam bakar dan
pupuk kandang (1:2:1)
 Penanaman
• Pada umumnya dilakukan secara vegetatif
• Sedangkan cara generatif sangat jarang
dilakukan
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Stek daun
• Stek batang
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena sangat sulit
dilakukan dan belum banyak informasi
tentang perbiakan dengan biji
Pembudidayaan
 Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Sameo memerlukan penyiraman dengan
frekuensi yang relatif sering.
Asalkan media tanam tidak terlalu kering,
tanaman ini dapat tumbuh baik
2. Pemupukan :
Dari campuran media standar, sudah
mampu memberikan unsur hara yang
cukup bagi tanaman
Setiap 3 bulan sekali ditambah pupuk
organik
Apabila kondisi tanaman masih kurang
subur, dapat diberikan pupuk anorganik
yang slow release.
 3. Hama dan penyakit yang sering menyerang
Hama : ulat, belalang dan kutu daun
Penyakit : busuk umbi/akar dan karat daun


Philodendron

Philodendron

Philodendron termasuk keluarga Araceae,
seperti halnya Aglonema, Anthurium,
dan Caladium
Philo juga mempunyai daya tarik pada
bentuk dan warna daunnya, diantaranya:
 Seperti Hati
 Lonjong berujung lancip
 Menjari
 Warna daun bermacam-macam yang
mampu menampilkan pesona keindahan
Syarat Tumbuh
Suhu 18 – 24 oC
Kebutuhan cahaya sedang
(berkisar antara 30% – 50%
Kelembaban udara 50% - 60%
Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media praktis yang sering digunakan antara
lain Pakis, Arang sekam, Sekam, atau
campuran dari ketiganya dengan ditambah
pupuk kandang/kompos
Penanaman
• Pada umumnya dilakukan pada organ
vegetatifnya, dengan cara
menumbuhkan anakan tunas dari
pemotongan pohon induknya
• Untuk perkembangbiakan secara
generatif sangat jarang dilakukan
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman :
Seperti halnya tanaman keluarga araceae
yang lain, tanaman ini juga membutuhkan
kelembaban media yang baik. Sehingga
peran media sangat penting dalam
pembudidayaan tanaman ini.
2. Pemupukan :
Dari campuran media standar, sudah
mampu memberikan unsur hara yang cukup
bagi tanaman
Setiap 3 bulan sekali ditambah pupuk
organik
Apabila kondisi tanaman masih kurang
subur, dapat diberikan pupuk anorganik
yang slow release.
Pemeliharaan Tanaman
3. Hama dan penyakit yang sering
menyerang
Hama : ulat dan belalang
Penyakit : busuk umbi/akar dan
karat daun

CALADIUM

 CALADIUM
Caladium/Keladi
 JENIS LIAR
 JENIS HIBRIDA  Dibudidayakan
Morfologi tanaman Caladium :
 Tidak berbatang, hanya membentuk
pelepah atau tangkai daun
 Daun bervariasi (segitiga, oval, bulat
bundar panjang)
 Pangkal daun berlekuk
 Warna daun bervariatif
Syarat Tumbuh
• Suhu 22 – 25 oC
• Kebutuhan cahaya sangat minim
(suka cahaya tidak langsung)
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Lokasi Ideal : 300 – 400 m dpl.
 Pembudidayaan
Penyiapan media tanam
• Media praktis terdiri dari campuran sekam, pupuk
organik dan daun bambu (1:1:1)
Penanaman
• Dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Cara Vegetatif :
• Stek tunas
• Mutilasi tanaman
Cara generatif :
• Dengan biji
• Jarang dilakukan karena secara alami sulit membentuk
biji dan kalau biji sudah terbentuk untuk dijadikan bibit
perlu waktu yang lama
• Dilakukan untuk menghasilkan bibit baru dengan cara
persilangan.
Pemeliharaan Tanaman
Masa dorman Keladi masa dorman/mati
suri yang hanya meninggalkan umbi di
media tanam
1. Penyiraman :
Keladi menyukai cukup air, sehingga media
yang digunakan untuk menanam keladi
harus mampu menahan air.
2. Pemupukan :
Dilakukan pada awal masa pertumbuhan
Pupuk yang digunakan : pupuk organik,
anorganik yang slow release
 Pemeliharaan Tanaman
3. Repotting :
Merupakan kegiatan penggantian pot dan
media untuk mengatasi permasalahan
pertumbuhan keladi yang terlalu subur
atau pertumbuhan terhambat
4. Hama dan penyakit yang sering
menyerang
Hama : ulat dan belalang
Penyakit : busuk umbi


Anthorium Bunga & Daun

TANAMAN HIAS
INDOOR

Anthorium
• Dibedakan menjadi 2 :
1. Anthorium bunga :
Saat ini sudah dihasilkan anthorium
bunga yang beraneka macam warna
bunganya, antara lain; merah, merah
muda, orange, pink, putih, kehijauan.
2. Anthorium daun :
Keindahan dan keunikan tampilan
daun menimbulkan pesona yang
sangat menarik. Dilihat dari
karakteristik daunnya banyak jenis
dari Anthorium daun ini yang
difungsikan sebagai tanaman indoor,
antara lain; A. jemanii; A. gelombang
cinta; A. keris; A. bokeri; A. mawar;
A. dasi; dan lain sebagainyaAnthorium bunga
Syarat tumbuh
• Suhu 14 – 28 oC
• Intensitas cahaya 30% - 40%
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Kelembaban media 50%
• Lokasi Ideal : 300 – 400 m dpl.
 Pembudidayaan
Anthorium Bunga
• Penyiapan wadah/pot, biasanya berasal dari pot plastik. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan jenis dan besarnya tanaman
• Penyiapan media, syarat :
– Zat hara makro dan mikro cukup
– pH netral
– Porous
Media yang cocok untuk Anthorium bunga adalah campuran dari pakis, arang sekam dan pupuk kandang Penanaman
• Dapat dilakukan dari tunas anakan atau dari bibit yang berasal dari biji
Pemeliharaan Tanaman
– Penyiraman
– Pemupukan
– Pengendalian hama penyakit, hama 
penting : Mealybugs, Ulat, dan Keong.
Penyakit : Bakteri akar, busuk akar, keriput daun Pembudidayaan Anthorium Bunga
Anthorium daun
Syarat tumbuh
• Suhu 14 – 28 oC
• Intensitas cahaya 30% - 40%
• Kelembaban udara 50% - 60%
• Kelembaban media 50%
• Lokasi Ideal : 200 – 400 m dpl.
Pembudidayaan
Anthorium Daun
• Media Tanam
Media yang cocok untuk Anthorium
daun cukup dengan pakis saja.
• Penanaman
 Pada umumnya Anthorium daun ditanam
menggunakan bijinya.
 Biji Anthorium yang telah masak berwarna
merah, yang menunjukkan biji telah siap
untuk disemai.
 Media persemaian yang baik adalah serbuk
pakis yang ditambah sedikit pupuk kandang.
 Bibit dari persemaian siap ditanam pada
single pot kurang lebih berumur 3 bulan.
Perawatan :
• Penyiraman
• Pemupukan
• Pengendalian hama penyakit, hama
penting : Mealybugs, Ulat, dan
Keong. Penyakit : Bakteri akar,
busuk akar, keriput daun
Pembudidayaan
Anthorium Daun